Irwan SP Pababari : Sistem Proporsional Tertutup, Kemunduran Demokrasi

Uncategorized292 Pembaca

Darasaksara.com – MAMUJU – Wacana sistem proporsional  tertutup pada pemilu 2024 mendatang sepertinya kembali menjadi perbincangan sejumlah elite partai politik.

Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Barat, sejumlah petinggi partai politik ikut merespon atas wacana tersebut.

Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulawesi Barat, Irwan SP Pababari  saat dikonfirmasi di kediamannya, Senin 2 Januari 2023 menyebut bahwa, sebenarnya sistem proporsional tertutup ini sudah berkali – kali muncul dan itu tidak juga diterapkan.

”Jadi, seingat saya ini bergulir di tahun 2014, 2019 dan saat ini kembali mewacana,” kata Irwan.

Menurutnya, hampir semua praktisi politik, tidak begitu menghiraukan, sebab jika ini dicanangkan dan diperjuangakan,maka tentu ini adalah kemunduran demokrasi.

Bukan tanpa alasan Irwan menyebut kemunduran demokrasi, sebab jika ini diterapkan maka masyarakat atau konstituen ibarat membeli kucing dalam karung.

Perlu dipahami bahwa sistem proporsional tertutup ini orang akan menunjuk partai, dan partai yang akan menentukan siapa yang masuk ke legislasi, sementara jika proporsional terbuka maka orang akan face to face dan orang – orang akan melihat calonnya,” jelas Irwan.

Disinggungung soal posisinya yang saat ini berada pada ruang strategis di Partai Golkar yang bisa menguntungakan jika proporsional tertutup itu dicanangnakan, dia mengaku hal itu tidak pas.

”Secara objektif ini tidak pas, alasannya adalah bahwa kebesaran partai itu tergantung orang – orang yang ada dalam partai selain dari brand partai tersebut, sementara brand yang dia dapatkan yang melekat ke partai itu dikarenakan orang – orang yang ada dalam partai,”ungkapnya.

Lain halnya dengan sistem proporsional terbuka, bagi Irwan, ini adalah sebuah kemajuan besar.

”Sebuah kemajuan besar jika orang – orang memilih dan mengetahui siapa yang dia pilih, ketimbang memilih partai, lalu kemudian di partai ini  tergantung siapa yang didelegasikan untuk menduduki jabatan sebagai legislator,”terangnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa, jika proporsional terbuka, orang mengetahui dia memilih siapa?, dan setiap pemilih tentu punya kualifikasi.  sehingga segmentasi itu akan terbagi secara alami jika proporsional terbuka ini kita terapkan.

Irwan menambahkan bahwa, seorang politisi juga jangan selalu berharap akan diuntungkan oleh partainya,hanya karena dia pengurus partai.

Meki demikian, jika memang wacana ini benar – benar dicanangkan, Irwan mengaku akan tetap mengikuti atas apa yang menjadi keputusan di pusat.

”Kita yang ada di daerah ini tentu akan mengikuti apa yang menjadi keputusan di pusat, namun harapan saya semoga saja ini tidak terjadi,’ kunci Irwan.

[Riadi]

 

Komentar